Di bulan November 2011, selama sebulan penuh, kelima penulis muda berbakat yang terpilih lewat seleksi cerita pendek, mengikuti kegiatan workshop gratis yang diadakan oleh Fiksi Lotus dan saya sendiri. Workshop ini dinamakan Lotus Creative: Periode I dan didukung oleh Gramedia Pustaka Utama menyambut terbitnya volume pertama kumpulan cerita pendek klasik pilihan FIKSI LOTUS: Vol. 1 (telah terbit Mei 2012).
Selama workshop, peserta diminta untuk menelurkan karya-karya baru dalam bentuk latihan serta mendiskusikan karya-karya yang mereka ikut sertakan dalam proses pendaftaran. Sebagai bagian dari tugas akhir, mereka diminta merevisi salah satu cerita yang telah diikut-sertakan dalam diskusi kelas untuk kemudian dipilih salah satunya sebagai CERITA PENDEK TERBAIK dari workshop periode pertama oleh saya dan tim Fiksi Lotus.
Namun setelah ditelaah kembali, masing-masing cerita yang direvisi menunjukkan proses kreatif yang kuat. Maka diputuskanlah untuk memasukkan kelima cerita tersebut dalam situs ini sebagai bentuk apresiasi terhadap usaha yang telah diberikan masing-masing peserta dalam mengolah kembali cerita pendek mereka serta menemukan kekuatan masing-masing karakter.
Menurut saya, karya yang bagus adalah yang datangnya dari relung paling terdalam dari diri si penulis. Dan masing-masing karya peserta Lotus Creative: Periode I menunjukkan kekuatan yang berbeda dari cerita pendek di Indonesia pada umumnya.
Topik yang diangkat juga beragam, namun tetap dibumbui dengan pendekatan manusiawi yang mengedepankan segala bentuk keresahan, kesenangan dan kekhawatiran hidup. Cerita Adeste, contohnya, mengangkat topik kematian yang masih dianggap misterius atau menakutkan bagi masyarakat. Cerita Faye, tentang cinta yang tak lekang waktu terlepas dari jalan hidup yang berliku. Cerita Rinrin, tentang kekhawatiran seseorang dalam menghadapi kegagalan hidupnya. Cerita Rieke, tentang pencarian cinta yang dikemas dengan humor dan insight menarik. Dan cerita Veridiana yang melibatkan klappertaart menggiurkan serta pencarian idealisme dalam sebuah ‘rasa’ baik itu secara harafiah maupun sebagai simbol hubungan antar manusia. Selain itu, usaha masing-masing penulis dalam mengolah kembali cerita mereka berdasarkan masukan dari workshop menjadi sesuatu yang lebih kuat lagi merupakan suatu proses kreatif yang patut diapresiasi dalam kapasitas penuh.
Itu sebabnya saya dan Fiksi Lotus memutuskan untuk menyuguhkan kelima cerita pendek ini tanpa mengunggulkan satu di atas yang lain; karena kelimanya memiliki cahaya masing-masing yang tidak bisa dibanding-bandingkan. Dan bagi para penulis—Adeste, Rinrin, Faye, Veridiana dan Rieke—kami ucapkan selamat. Semoga karya-karya kalian terus menghidupi kancah kesusastraan di Indonesia, bahkan dunia.
Berikut karya-karya yang terpilih (klik judulnya untuk mengakses cerita):
Selamat menikmati!
Salam,
Maggie Tiojakin
Hebat! Suka deh dengan ide workshop ini.
SukaSuka
Makasih ya Amang :))
SukaSuka
Wah, keren! Aku pengen juga ikutaaan. Kapan ada lagi mbak Maggie? 🙂
SukaSuka
Thanks ya, Vira 🙂 Mudah-mudahan bulan Maret bisa diadakan Periode II 🙂 Nanti pasti dikabari — pantau terus pengumumannya di situs ini ya 🙂
SukaSuka
Yaaahh sy ketinggalan, kapan lagi mbak diadakan? Thanks
SukaSuka