1. Cobalah mengerti pesan apa yang ingin disampaikan si penulis, dan jangan salahkan penulis karena tidak mencapai sesuatu yang memang sejak awal tidak jadi tujuannya.
2. Berikan cukup ruang untuk memuat kutipan langsung dari karya yang diresensi—setidaknya satu paragraf pendek—agar pembaca resensi dapat membentuk pendapat mereka sendiri dan menentukan apa yang mereka suka atau tidak suka.
3. Selaraskan penjabaran Anda terhadap karya yang diresensi dengan kutipan langsung dari dalam karya itu, meskipun hanya satu frasa saja. Hal ini lebih baik daripada Anda menyuguhkan rangkuman yang tak jelas.
4. Jangan menceritakan seisi karya yang Anda resensi hingga pembaca tak lagi tertarik untuk membaca karya tersebut. Berikan sedikit bocoran plot, tapi jangan sampai ending-nya bisa ditebak. (Saya sering merasa kaget, sekaligus marah, saat mendapati para reviewer membocorkan jalan cerita buku saya dalam hasil resensi mereka! Ironisnya, satu-satunya pembaca yang hendak diraih penulis, pembaca yang masih penasaran terhadap isi buku, adalah para reviewer yang melakukan hal tersebut. Lalu, bertahun-tahun kemudian, mereka yang membaca buku itu tanpa ketersengajaan.)
5. Bila Anda menilai bahwa karya yang Anda resensi itu tidak bagus, maka berikan contoh karya serupa yang lebih baik. Mungkin dari koleksi karya penulis yang sama, atau karya lainnya. Coba mengerti di mana penulis itu gagal menyampaikan pesannya. Apakah Anda yakin kesalahannya ada di pihak penulis dan bukan di pihak Anda sebagai reviewer?
sumber: The Quivering Pen
Siapa John Updike? Lihat di Wikipedia.
Reblogged this on Faraziyya's Bookshelf and commented:
Poin 5, bikin inget sama pertanyaan yang dilemparkan mba winda tentang tekanan dalam membuat review. Not really match the point here, but what i can related that sometimes the pressure was like it was mentioned: the book was deficient or not good enough (objective). In the end, we ‘lie’ a little or smoothed our opinion in our review. But this point lightened me. Yeah, why i haven’t think about it before, to cite the book along with the good ones.
Thanks John Updike, i’ll make sure myself to take that point.
By the way, who are you anyway? 😛
SukaSuka
Reblogged this on Vita Dolce.
SukaSuka
wah wah…
saya malah awalnya tidak sadar bahwa itu sebagian besar kesalahan dari reviewer selama ini…
ternyata masih banyak reviewer yang masih rancu yah dalam menjalankan misi review bukunya…
bahkan benar juga, parah sekali kalau itu bisa membuat bocorannya malah mengurangi kepuasan pembaca bukunya…
hm…
ilmu yang menarik
SukaSuka
Reblogged this on Jendela Lain.
SukaSuka
Reblogged this on Surgabukuku and commented:
Singkat, padat, dan bermanfaat 🙂
SukaSuka
Setuju
SukaSuka
Nice bblog
SukaSuka