Kembang lotus — atau yang resmi disebut sebagai ‘nelumbo nucifera’ — merupakan bunga sakral yang pada umumnya tumbuh di daratan India. Dikenal juga sebagai “Kembang Hindu” atau “Bibit India” — kembang lotus terkenal akan keindahan serta bibit yang memiliki kemampuan untuk bertahan hidup selama ratusan tahun. Bibit tertua kembang ini yang pernah ditemui oleh para ilmuwan tercatat berusia 1300 tahun. Bayangkan saja — 1300 tahun!

Lalu apa hubungannya dengan fiksi?

Dalam kebudayaan India, kembang lotus diasosiasikan dengan kemurnian, keindahan, serta spiritualisme. Ada juga yang memuji kembang lotus sebagai kembang yang tumbuh di atas lumpur, namun tak pernah ternodai. Semua artian ini memiliki kaitan kuat dengan peran fiksi pendek di dunia sastra, maupun non-sastra.

Fiksi pendek, apabila ditulis dan dituturkan dengan sempurna, mempunyai potensi untuk mengubah hidup pembacanya. Itu adalah syarat utama dari fiksi pendek. Tidak seperti novel yang bertele-tele, atau fiksi mini yang kelewat singkat, fiksi pendek merupakan bentuk ideal dari sebuah cerita. Sebelum orang bisa menulis, mereka bercerita. Dan cerita-cerita itulah yang kemudian kita daur ulang dan ceritakan kembali ke anak-anak, cucu, bahkan cicit kita. Peran cerita begitu besar, begitu mendunia — hingga seringkali disepelekan.

Lewat cerita, kita mengenal dunia. Dan bagi para penulis, baik pemula maupun veteran, salah satu kunci penting untuk selalu produktif adalah dengan secara konstan menambah bahan bacaan. Sumber terbesar inspirasi bukanlah bakat, melainkan informasi. Ini juga yang direpresentasikan oleh kembang lotus dengan strukturnya yang kaya lapisan.

Fiksi Lotus bukan badan penerbit, melainkan wadah sederhana yang sengaja disediakan untuk menampung karya-karya fiksi pendek klasik milik pengarang internasional (mancanegara). Di sini, setiap karya asing telah disadur ke dalam Bahasa Indonesia — baik itu yang aslinya ditulis dalam bahasa Inggris, Rusia, Jerman, Jepang, atau lainnya.

Diharapkan bahwa di Fiksi Lotus, baik cerpenis Indonesia maupun pembaca fiksi pendek Indonesia dapat mengakses karya-karya besar (dan kecil) yang telah berhasil atau akan mengubah lanskap penulisan fiksi pendek dunia.

Lantas, apa konteks ‘klasik’ di Fiksi Lotus? Karya-karya yang memiliki dampakย besar adalah karya yang rata-rata dikategorikan sebagai ‘karya klasik.’ Apa itu berarti karya-karya yang diterbitkan di abad sebelumnya; atau karya-karya yang ditulis oleh pengarang legendaris? Sama sekali bukan. ‘Klasik’ di sini memiliki konteks yang lebih dalam: yaitu karya-karya yang berpotensi mengubah hidup atau perspektif pembacanya terlepas dari unsur waktu, majalah atau koran yang menerbitkan, maupun si penulis itu sendiri.

Fiksi Lotus

Fiksi Lotus Vol. 1

Di Fiksi Lotus, yang termasuk sebagai karya sastra bukanlah karya yang mengajak pembacanya berfilosofi ataupun karya yang menggambarkan dunia dalam imaji-imaji ‘keren’ atau karya yang ‘njelimet’; melainkan karya yang begitu besar potensinya untuk mengubah cara kita memandang dunia hingga akan selalu lekat di kepala, juga di hati.

Oleh sebab itu, fiksi pendek yang ditampilkan di sini bisa saja baru diterbitkan tahun lalu, atau dua hari lalu atau seabad lalu — karena karya klasik adalah karya yang tak mengenal waktu.

Karya mencerminkan budaya mencerminkan semangat mencerminkan hidup. Dan lewat sebuah karya, hidup seseorang bisa berubah.

Buku kumpulan cerita pendek klasik yang diambil dari situs ini, FIKSI LOTUS: Vol. 1 (Gramedia Pustaka Utama, 2012) kini telah hadir di toko-toko buku terdekat Anda. Beli di sini.

 

Selamat membaca!

adalah seorang pemimpi yang tidak suka tidur. Dan ketika didatangi mimpi, senang menganalisa mimpi itu seolah pertanda serius (padahal cuma bunga tidur). Ngelindur.

58 Comment on “Tentang Kami

Tinggalkan balasan